KH. Sholeh Bahrudin dan KH Yahya Cholil Syaqub |
Pertengahan 2018 silam KH Yahya Cholil Tsaquf atau akrab disapa Gus Yahya melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan yang diasuh oleh KH. Sholeh Bahrudin. Kunjungan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, yang pada muktamar ke 34 ini terpilih sebagai ketua PBNU adalah untuk melaunching PusKam (Pusat Kajian Keagamaan dan Multikultural) di Universitas Yudharta Pasuruan sebuah Universitas dilingkungan pesantren yang diresmikan oleh Presiden RI ke 4 KH. Abdur Rahman Wahid (Gus Dur).
Pasca wafatnya Gusdur ditengah diskursus pemikiran islam, terorisme, radikalisme, intoleransi anak-anak idiologis gusdur terus menghidupkan pemikir-pemikirannya sebagai solusi perdamaian untuk memperkokoh kesatuan antar ummat beragama, termasuk Kyai Sholeh pengasuh Pesantren Ngalah yang telah melakukan dengan berbagai pola dalam memperjungan perdamaian masyarakat, diantaranya: mengadakan kolokium Alim Ulama bersama Gusdur (2002), Seminar Dan Dialog Antar Umat Beragama Bersama Romo Yai Muchit Muzadi (2006) Seminar Kebangsaan yang bertema Nilai-nilai Pluralisme dan Multikultural Menuju Peradaban Dunia dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-102 (2010). Adapun narasumber yang telah menyempatkan waktunya mengisi acara tersebut diantaranya: Prof. Dr. Ir. H. M. Nuh (Menteri Pendidikan Nasional), Nyai Hj. Shinta Nuriyah (Istri Gus Dur), Mr. Volker Martin Dally, M.Div (IPTH Balai Wiyata Malang dari Jerman), Ketua Umum PB NU 2010-2015 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, , Romo Beni dan para elit lintas Agama lainnya.
Selain itu beliau juga menerbitkan beberapa buku yang berisi tentang multikulturalisme dan pluralisme agama, Fiqih Jawabul Masail. Semua fenomena itu menandakan bahwa Kyai Sholeh sangat menghormati dan menghargai perbedaan agama. Dari beberapa perilaku Kyai Sholeh yang mengandung nilai-nilai pluralistik berharap agar dapat menciptakan kerukunan hidup antar ummat beragama dan perdamaain dunia.
Mengajarkan santri ‘bagusi kabeh konco cilik gedhe lanang wadon”, jangan membedabedakan ras, suku, agama, karna pondok ngalah adalah rohmatallil alamin. Karna menurutnya bukanlah indonesia jika tanpa Kristen, Hindu, Budha, konghucu, dan Islam. tidak hanya itu beliau juga keluar masuk gereja, dan menerima tamu non muslim live in dipesantren yang Beliau dirikan.
Masih banyak bukti kongret pesantren ngalah dalam memperjuangan perdamaian dunia,sebut saja Kunjungan tokoh-tokoh perdamaian dunia baik jerman, Australia, jepang dll, pernyataan Ketua MPR RI Bambang Sosatyo saat mengunjungi Gedung 4 Pilar di Yudharta, Ikrar Perdamaan Masyarakat Dunia saat Musda Jatman Jatim 2018 dan lain sebagainya, termasuk pengakuan langsung dari Gus Yahya yang saat itu masih menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden WATIMPRES dan Katib Ro’is 'Amm PBNU.
Gus Yahya sangat mengapresiasi KH Sholeh sebagai penerus perjuangan Gusdur, sebagai orang yang pernah menjadi juru bicara presiden ke 4 yang juga memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamain dunia. Kedatangan Gus Yahya di Pesantren Ngalah waktu itu (8/8/2018) tertuang dalam acara Kuliah Tamu dan Launching PusKam (Pusat Kajian Keagamaan dan Multikultural) Pascasarjana PAI Multikultural, dengan tema “Implementasi ayat rahmatal lil alamin dalam mewujudkan perdamaian dunia”.
Dihadapan mahasiswa, civitas akademika dan tokoh lintas agama Gus Yahya mengusulkan bahwa nantinya dalam program kerja PusKam, harus mampu menelusuri sejarah mengapa permusuhan antara agama terjadi. Selain itu menurut gus yahya saat dipesantren Ngalah bahwa Islam harus mempunyai dua dimensi, yaitu Islam sebagai agama adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada manusia, yang membawa kebaikan bagi semua. Sedangkan kedua yakni Islam sebagai Peradaban adalah upaya manusia untuk merealisasikan agamanya ditengah tengah peradaban di zamannya.
Menyikapi Gus Yahya yang melakukan kunjungan ke Israel juga pernah ditanggapi KH Sholeh, pada saat itu penulis sowan Pengasuh Pesantren Ngalah tersebut bercerita tentang keunggulan dari Gus Yahya dalam menyampaikan misi perdamain dunia, yakni memaparkan konsep apik Islam Nusantara rahmatan lilalamin sebagai salah satu solusi perdamaian dunia, saat menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid Raya Muhammad, Washington DC, Amerika Serikat, dan beberapa kegiatannya, Langkah ini diharapkan Yai sholeh bisa meredam konflik palestina-israel, dengan langsung tabayun dengan Israel.
Dengan terpilihnya Gus Yahya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU tahun 2021-2026 pada Muktamar ke-34 dilampung yang mengangkat tema "Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia" semoga betul-betul menjadi Ruh organisasi para Ulama yang didirikan auliyah ini, sebagai santri penulis hanya berharap barokah dari para kiai.
0 Komentar